Halo sahabat Santrichain! MinChain punya tips nih agar bisnis pesantren kamu bisa berkembang dan meraih kesuksesan. Sejatinya kesuksesan dalam berbisnis merupakan impian bagi setiap pebisnis. Kesuksesan tersebut dapat diraih melalui pemilihan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah membuat Bisnis Model Kanvas. Yuk, simak informasi mengenai bisnis model kanvas.
Apa itu Bisnis Model Kanvas?
Bisnis model kanvas merupakan inovasi bisnis yang diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder melalui bukunya yang berjudul “Business Model Generation”. Model bisnis ini dilakukan dengan mengkategorikan bisnis ke dalam sembilan bagian. Sembilan elemen tersebut bermanfaat untuk mengidentifikasi target pasar hingga anggaran yang diperlukan. (Yuliani,dkk., 2022)
Apa saja elemen yang ada di dalam bisnis model kanvas?
- Segmentasi Konsumen (Customer Segments)
Dalam menyusun bisnis model kanvas, hal yang dapat dilakukan adalah dengan menentukan sasaran konsumen dari bisnis yang akan sobat bisnis jalani. Sobat bisnis harus mengenali konsumen mulai dari usia, minat, status, pendapatan, dan lain sebagainya.
- Proporsi Nilai Konsumen (Value Propositions)
Setelah mengenali konsumen, sobat bisnis harus mampu memberikan penjelasan produk yang sobat bisnis tawarkan. Misalnya, sobat bisnis memberikan penjelasan keunggulan dari kompetitor yang menjual barang yang sama.
- Saluran atau Media (Channels)
Pada bagian ini, sobat bisnis menentukan tempat yang dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk sobat bisnis. Misalnya di era sekarang sosial media menjadi tempat yang bagus. Selain itu, apabila sobat bisnis melakukan penjualan secara langsung, sobat bisnis harus memilih tempat strategis untuk memasarkan pruduk.
- Sumber Pendapatan (Revenue Streams)
Seperti namanya “sumber pendapatan”, yang dimaksud dalam kolom ini adalah sumber pendanaan bisnis yang sobat bisnis jalani. Bisa saja sobat bisnis mendapatkan pendanaan dari investor atau secara mandiri melalui penjualan produk.
- Sumber Daya (Key Resource)
Pada bagian ini, sobat bisnis harus mengidentifikasi berbagai hal yang berhubungan dengan kualitas sumber daya dalam bisnis. Misalnya, kualitas bahan baku, stok barang, penataan sumber daya, dan proses produksi dan distribusi.
- Hubungan dengan Konsumen (Customer Relationships)
Masih berhubungan dengan poin a dan b yang berbicara masalah konsumen, pada bagian ini sobat bisnis dituntut untuk menjaga keloyalitasan konsumen. Hal itu dapat dilakukan dengan pemberian diskon, bonus, dan strategi promosi menarik lainnya.
- Aktivitas yang Dijalankan (Key Activities)
Pada kolom ini, sobat bisnis harus menganalisis hal yang berkaitan dengan produktivitas bisnis. Misalnya, proses produksi, pengemasan, dan distribusi produk.
- Kerja Sama dengan Partner (Key Partners)
Kerja sama dengan bidang lain merupakan salah satu kunci dalam berbisnis. Dengan memperluas jaringan, memberikan efisensi dan efektivitas berbisnis. Misalnya dengan menjalin kerja sama dengan swalayan dan influencer untuk memasarkan produk.
- Struktur Biaya (Cost Structure)
Pada kolom ini, sobat bisnis harus mulai menganalisis biaya dalam berbisnis. Misalnya pengeluaran untuk bahan baku, pemasaran produk, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian sehingga sobat bisnis bisa meraih keuntungan yang maksimal.
Perusahaan apa saja sih yang sudah menerapkan strategi bisnis model kanvas?
Strategi bisnis model kanvas sudah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan terkenal lho. Misalnya, Gojek, Bukalapak, dan Tokopedia. Berikut kami sajikan contoh penerapan bisnis model kanvas di Perusahaan Gojek.
Jadi, setelah secara singkat dipaparkan tentang teori bisnis model kanvas, sobat bisnis tertarik untuk menerapkannya? Atau sobat bisnis mau ingin tahu lebih lanjut tentang bisnis model kanvas ini? Bila sobat bisnis ingin tahu lebih dalam tentang bisnis model kanvas, sobat bisnis bisa ikutan Santrichain Business Class yang diadakan oleh Santrichain. Jangan lupa daftar yaaaa!!!