Pintu gerbang dunia kuliner terus terbuka lebar, dan kali ini, terpaan anginnya membawa kita ke jantung Arab Saudi. Dari minyaknya yang kaya hingga pemandangan gurun pasirnya yang memesona, negara ini telah menarik wisatawan dan pelaku bisnis dari berbagai penjuru dunia. Namun, ada satu hal lagi yang membuatnya menonjol — banyaknya diaspora Indonesia yang berada di negeri gurun ini.
Baru-baru ini, Santrichain berani memutuskan untuk membawa cita rasa khas nusantara ke Arab Saudi, membuka pintu bisnis kuliner mereka dalam bentuk restoran Indonesia. Tidak hanya memperkenalkan hidangan-hidangan nusantara, Santrichain juga membawa misi dan pesan para santri di Indonesia bahwa mereka dapat digdaya.
Terinspirasi oleh Tradisi, Diubah oleh Kreativitas
Pembukaan bisnis kuliner baru di Arab Saudi atau ekspansi bisnis kuliner ke sana tidak hanya tentang menghadirkan makanan, tetapi juga tentang memahami budaya dan tradisinya. Membawa cita rasa khas nusantara di Arab Saudi membutuhkan kepekaan terhadap keinginan dan preferensi lokal, sambil tetap mempertahankan inti keaslian kuliner nusantara.
Dibalik setiap hidangan yang disajikan, ada cerita yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Misalnya, dalam menciptakan hidangan seperti sate tegal, seorang Chef dapat menelusuri akar sejarahnya, memahami bumbu-bumbu yang digunakan.
Melangkah dari Pasar Baru untuk Pasar yang Baru: Tantangan dan Peluang
Sebagai informasi, kantor pusat Santrichain terletak di daerah Pasar Baru, Jakarta. Oleh karena itu penulis memberikan sub judul ‘Melangkah dari Pasar Baru untuk Pasar yang Baru’.
Tidak dapat dipungkiri bahwa langkah untuk membuka bisnis kuliner baru di Arab Saudi tidaklah mudah. Selain menavigasi regulasi bisnis yang berbeda, juga penting untuk memahami preferensi rasa lokal dan menghadirkan pengalaman kuliner yang autentik. Namun, di tengah tantangan tersebut, ada peluang yang menggiurkan.
Dengan populasi yang besar dan semakin beragam, Arab Saudi menawarkan pangsa pasar yang luas bagi bisnis kuliner, terlebih untuk Santrichain karena di sana terdapat diaspora Indonesia yang menetap dan berada di Arab Saudi cukup besar.
Membangun Jembatan antara Budaya
Bisnis kuliner tidak hanya tentang memasak dan menyajikan makanan. Ini juga tentang membangun jembatan antara budaya-budaya yang berbeda. Dengan membuka restoran di Arab Saudi atau memperluas bisnis kuliner ke sana, Santrichain tidak hanya membawa cita rasa nusantara, tetapi juga memperkenalkan nusantara kepada kebudayaan mereka.
Pertukaran budaya melalui makanan adalah salah satu cara terbaik untuk mempererat hubungan diplomasi kedua negara – atau bisa disebut sebagai diplomasi budaya. Melalui setiap suapan hidangan, orang dapat memahami lebih dalam tentang sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang melekat didalamnya.
Menerangi Dunia dengan Rempah Nusantara
Dengan membuka bisnis kuliner baru atau memperluas bisnis ke Arab Saudi, Santrichain tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga menjadi duta kekayaan budaya dan kuliner Indonesia. Setiap hidangan yang disajikan adalah cermin dari keragaman, kekayaan rasa, dan sejarah nusantara.
Pembukaan restoran baru di Arab Saudi bukanlah hanya tentang menciptakan tempat untuk makan, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman yang menginspirasi dan menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia. Dalam setiap gigitan, kita dapat merasakan bagian dari rempah nusantara yang menjadi primadona orang-orang Eropa berabad-abad lamanya.